CPO (Crude Palm Oil)

CPO (Crude Palm Oil)

    Hallo sahabat mahasiswateknik, Pada kali ini saya akan membahas salah satu bisnis yang sangat menyerap lulusan teknik yaitu industri kelapa sawit . Pada industri kelapa sawit memanfaatkan tumbuhan kelapa sawit yang merupakan komuditas terbanyak di Indonesi sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara terluas dengan perkebunan kelapa sawit, yang terluas paling banyak berada di pulau sumatera,kalimantan dan Papua.

 Industri kelapa sawit ini sangat menjadi primadona bagi berbagai aspek industri yang mengunaknya sebagai bahan baku ataupun sebagai bahan pelengkap dalam industri.contoh hasil industri yang menggunakan kelapasawit adalah : Minyak goreng, coklat,alat kosmetik,sabun,margarin, dan bahkan akhir ini telah ditemukan bahan bakar pengganti solar atau diesel yaitu berasal dari nabati yaitu biodiesel dengan nama B30 yaitu dengan komposisi 30 % minyak sawit dan pemerintah akan meningkatkan hingga B100 atau 100%minyak sawit dengan bahan baku yang disebut CPO (Crude Oil Palm).

Pada beberapa industri menggunakan hasil CPO sebagai bahan baku. Pada proses pengolahan CPO, ada beberapa tahapan untuk menghasilkan CPO dari bahan pokok TBS (Tandan Buah Segar) Hingga CPO.  Pada proses penggolahan ini juga dapat menghasilkan PKO ( palam Kernel Oil) yang umum digunkan sebagai bahan cokelat dan ada juga dapat digunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar boiler. Adapun beberapa tahapan penggolahan CPO itu adalah :

1.      Stasiun Jembatan Timbangan  ( weight Bridge)

2.      Stasiun sterilizer (Rebusan)

3.      Stasiun Thresher (bantingan)

4.      Stasiun Pressing

5.      Stasiun Pemurnian 1

6.      Stasiun pemurnian 2

7.      Stasiun storage tank

Dan untuk hasil dari PKO (palm Kernel Oil) berikut adalah beberapa tahapan untuk menghasilkan PKO yaitu :

1.      Stasiun Pressing

2.      Stasiun Polishing Drum

3.      Stasiun LTDS 1

4.      Stasiun LTDS 2

5.      Stasiun Claybath

6.      Stasiun Nut silo

    Di perkebunan Indonesia terdapat beberapa spesies sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera,dan E. odora. Kelapa sawit digolongkan menjadi 2 krakteristik yaitu : ketebalan endokarp dan warna buah . varietes atau tipe kelapa sawit digolongkan menjadi 3 yaitu Dura,Pisifer dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang dilolah menjadi minyak adalah buah

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.

Buah terdiri dari tiga lapisan:

·         Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.

·         Mesoskarp, serabut buah

·         Endoskarp, cangkang pelindung inti

Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).

Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS)



Pada postingan selanjutnya saya akan membahas proses pengolahaan kelapa sawit dari tiap stasiun pengolahaan

Komentar

Postingan Populer